Pitch Perfect (2012)

Belakangan ini lumayan sering lihat film Pitch Perfect di Hbo. Mungkin sudah 10x lebih ketemu sama film ini di tv. Anehnya, meski sudah ditonton berkali-kali, tapi nggak bosan-bosan. Rasanya mudah banget buat menyukai film ini, menyenangkan untuk ditonton dan nggak afdol kalau nggak meninggalkan kesan-kesan ya. Let’s go.

Pitch Perfect merupakan film komedi musikal remaja asal Amerika yang tayang di tahun 2012, disutradarai oleh Jason Moore dan ditulis oleh Kay Cannon. Menceritakan lika-liku penuh tawa grup musik acapella, Barden Bella, yang beranggotakan perempuan, untuk meraih gelar juara dalam kompetisi mewakili Barden University.

Sinopsis Pitch Perfect

Empat bulan setelah gagal bersaing di kompetisi grup acapella antar kampus karena peristiwa memalukan yang dilakukan salah satu anggotanya, Barden Bella bertekad membayar kesalahannya dengan memberikan penampilan memukau di kompetisi acapella selanjutnya. Meskipun tersisa 2 anggota, dikarenakan anggota senior Barden Bella sudah lulus, namun mereka tetap bersemangat untuk melanjutkan perjuangan seniornya.

Konflik mulai muncul ketika Aubrey (Anna Camp), ketua dari Barden Bella, merasa tersaingi dengan bergabungnya anggota baru bernama Beca (Anna Kendrick). Ide-ide arrangement musik yang dicetuskan Beca dianggap sesuatu yang tidak biasa dan keluar dari tradisi, padahal Beca hanya berniat membantu agar penampilan mereka tidak membosankan dan dapat memenangkan kompetisi. 

Hawa persaingan juga datang dari Treblemakers, grup acapella dari kampus yang sama, yang beranggotakan laki-laki. Bumper (Adam DeVine), ketua Treblemakers, kerap mengejek penampilan Barden Bella yang akhir-akhir ini terlihat monoton dan membosankan. Terlebih penampilan Treblemaker yang selalu memukau, membuat Aubrey memanas dan semakin terobsesi mengalahkan mereka. 

Sebenarnya Beca tidak terlalu memperdulikan drama persaingan yang terjadi di sekitarnya, bahkan sejak awal Beca tidak terlalu bersemangat bergabung dengan Barden Bella. Ia hanya ingin cepat-cepat bekerja sebagai DJ dan mendapatkan label rekaman untuk membuktikan pada sang ayah bahwa hobinya, bisa dijadikan karir yang menjanjikan. Namun Beca terlanjur bergabung dan berteman dengan para Bellas.

Pitch Perfect memiliki plot sederhana, bisa dibilang mudah ditebak. Konfliknya juga terbilang umum, but again film ini sangat menyenangkan untuk ditonton. Apalagi kalau penontonnya juga suka musik. 

Karakter

Film ini menampilkan karakter-karakter menarik dengan dialog dan humor yang apik nan menghibur. Meskipun tidak semua karakter menonjol dan tidak diberikan latar belakang yang cukup dalam, namun beberapa peran memiliki karakter unik dan juga mewakili keberagaman, seperti “Fat Amy” / Patricia (Rebel Wilson) yang langganan memerankan karakter menonjol dengan celetukan kocak dan super percaya diri, Chloe (Brittany Snow) membuat kita teringat perannya di Musical Hairspray, ada pula Stacie (Alexis Knapp), Cynthia (Esther Dean), Lilly (Hana Mae Lee) dan lainnya. Karakter mereka kocak dan nyeleneh, apalagi saat scene latihan vokal pertama kali, semua anggota Barden Bella ingin menampilkan gayanya masing-masing, nggak ada yang nurut, kocak sih scene ini. 

breath exercise pitch perfect
Fat Amy dan Aubrey latihan pernapasan.

Diluar dari Barden Bella, ada karakter yang tugasnya jadi komentator di setiap kali grup-grup acapella ini manggung, yaitu Gail (Elizabeth Banks) dan John (John Michael). Kadang mereka terlihat men-support, tapi nggak jarang juga komentarnya sinis dan sarkas terhadap Barden Bella. Beberapa terdengar nyeleneh, bahkan sedikit kurang pantas. Mungkin fungsinya komentator disini untuk menganalogikan dan mengingatkan bahwa apapun yang kita lakukan terkadang suka mengundang komentar dari orang lain, baik komentar menyenangkan, maupun tidak menyenangkan. Kita cuma bisa melakukan yang terbaik, and God will do the rest.

Romansa

Film ini makin komplit dengan adanya romansa antara Beca dan Jesse (Skylar Astin). Mereka sama-sama bergabung dengan grup acapella kampus yang saling bersaing satu sama lain, Beca anggota Barden Bella, sedangkan Jesse anggota Treblemakers. Meskipun tidak banyak porsi percintaannya, namun ini malah terasa tepat. 

Di awal penampilannya, Jesse digambarkan laki-laki yang cukup humoris dan menyenangkan, sedangkan Beca terkesan agak dark dan cuek, atau mungkin karena Beca masih menyimpan kekecewaan pada ayahnya yang memaksanya berkuliah (oiya, hubungan Beca dengan sang ayah juga diceritakan, meski sedikit porsinya). Chemistry antara Beca dan Jesse cukup kuat, si Jesse ini positive vibe banget dan suka menghibur Beca, karena sambil PDKT kali yak. 

Jesse Quote

Sejak moment riff off, sifat Beca yang awalnya terkesan masa bodoh, menjadi lebih terbuka. Ternyata bergabung dengan Barden Bella, tidak sebegitu menjemukan, bahkan ia menemukan hal yang ia sukai, apalagi kalau bukan bermusik dan bernyanyi. Meskipun Beca masih menerima penolakan dari Aubrey, namun lama-kelamaan Aubrey luluh. Ia pun memberikan kuasa penuh pada Beca untuk menemukan ‘suara baru’ Barden Bella dan menyiapkan penampilan yang berbeda dari Barden Bella yang sebelum-sebelumnya untuk berkompetisi. 

Moment Riff off – semacam permainan sambung-sambungan lagu dan nada sesuai dengan tema yang diberikan. Games ini diikuti grup-grup acapela kampus. The moment when Beca nailed it.

The Songs

Sebagai penikmat musik, gw sangat terhibur dengan penampilan acapella mereka. Setiap ada scene yang nyanyi-nyanyi, daku suka. Dari lagu yang kekinian sampai lagu jadul pun ada. Kalau lagu yang kekinian di masa itu (alias sekitar 10 tahun lalu, kan Pitch Perfect tayang tahun 2012), ada ‘Titanium’ – David Guetta ft. Sia, ‘Since You Been Gone’ – Kelly Clarkson, ‘Just The Way You Are’ – Bruno Mars, ‘Price Tag’ – Jessie J, ‘Just A Dream’ – Nelly ( yang sempat nge-hits banget waktu di-cover sama Sam Tsui & almh. Christina Grimmie), ‘Give Me Everything’ – Pitbull ft. Ne-Yo, bahkan ada lagu ‘No Diggity’ – Backstreet Boys feat Dr.Dre, Queen Pen, asik banget waktu dinyanyikan Barden Bella di scene riff off, jadi salah satu scene terfavorit eike. 

Ada juga lagu ‘Party In The USA’- Miley Cyrus, lagu ini dinyanyikan saat Barden Bella sedang dalam perjalanan ke kompetisi (di dalam bus). Ini juga jadi scene yang mudah diingat, bahkan kalau tetiba dengar lagu ‘Party In The USA’ yang diingat malah scene di film Pitch Perfect. Bisa dibilang semua lagu-lagu yang dinyanyikan medley dan di riff off sangat ear catching, arrangement keren, mudah terngiang di kepala, sering juga secara spontan nyanyiin yang versinya Pitch Perfect, bukan yang aslinya. 

Party Bus scene

Lagu-lagu jadulnya pun nggak kalah asik waktu dinyanyiin, ada ‘The Sign’ – Ace of Base, ‘Turn The Beat Around’ – Gloria Estefan, ‘Hit Me With Your Best Shot’ – Pat Benatar (gw baru tau ini, ternyata penyanyinya Love Is A Battlefield juga), ‘Hey Mickey’ – Toni Basil, bahkan ada lagu ‘Like A Virgin’ – Madonna, yang ngehits pada zamannya. Jadi inget, beberapa tahun lalu gw sempet belajar mainin lagu ‘Cups (When I’m Gone)’ pakai gelas plastik, seperti Beca saat audisi, upss, kayaknya para fans film ini udah pernah coba. 🙂

Skor

Film ini memperoleh banyak respon positif dari penonton, bahkan Rotten Tomatoes memberikan score 81% dari 154 reviews,  Hingga saat ini Pitch Perfect sudah menjadi trilogi, dengan kemunculan Pitch Perfect 2 (2015), dan Pitch Perfect 3 (2017). Film ini juga menjadi film komedi musik terlaris ketiga, setelah sekuelnya, Pitch Perfect 2 dan School of Rock. 

Selain terhibur dengan penampilan acapella dan persahabatan kocak ala cewe-cewe Barden Bella, gw juga senang aja melihat perjalanan hidup / perkembangan karier Beca dari kuliah sampai lulus, dari Pitch Perfect 1 sampai Pitch Perfect 3. Makanya jadi nggak bosan-bosan deh nontonin film ini. Meskipun ceritanya sederhana, tapi perjalanan Barden Bella dan Beca dalam berproses cukup menginspirasi, 7.5/10 untuk film ini. 

Pitch Perfect bisa ditonton di Hbo atau Netflix. Silahkan menonton.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *