Supernova : Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh by Dewi Lestari

Sengaja selesein buku ‘Supernova :Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh’ ini cepet-cepet, sebelum filmnya tayang di bioskop tanggal 11 Desember nanti.
Sebenarnya, saya sudah tau buku Supernova ini cukup lama, tapi beberapa tahun yang lalu ketika saya membaca bagian awalnya saja saya sudah dibuat pusing duluan dan tidak saya teruskan lagi. Hahaha. Jadi saya loncat dulu ke tulisan-tulisan Dee yang lain, kayak Perahu Kertas, Filosofi Kopi dan Rectoverso sampai lagu-lagunya pun saya hapal.

Nah.. sebelum filmnya tayang, saya merasa harus baca bukunya dulu. Siapa tau bertambahnya umur, kedewasaan juga pengalaman hidup membuat saya lebih tangguh buat baca buku ini dan gak berhenti ditengah jalan gara-gara liat teori fisika nonggol berbarengan dengan politik dan psikologi. Hihihi Dalam waktu kurang lebih 12 jam, akhirnya saya berhasil menyelesaikan buku ini, yeeey!!

Baca novel ini harus tekun, hehe… karena bagian awalnya saja kita sudah dicekoki dengan berbagai istilah sains, biologi, filsafat, lalu lebih dalam lagi kalian akan menemui istilah fisika, psikologi, bahkan sedikit ilmu politik dan ekonomi ada di dalamnya, disertai dengan footnote untuk penjelasannya. Lengkap kan!!! Sampai teori Maslow, Freud dan kapitalisme yang saya pelajari saat kuliah juga ada loh. ckck.. Dari sini saja saya bisa bayangin bahwa sosok penulis novel ini bukan penulis biasa, menggabungkan karya sastra dan sains dengan sangat halus dan membuat alurnya mengalir dengan baik, tak berbelit-belit.

Dee menyebut setiap Bab-nya dengan sebutan Keping. Masuk Keping I , lanjut Keping II dan seterusnya. Saya sendiri dibuat penasaran dan gak pingin berhenti sampai tau endingnya.

Dhimas dan Ruben bertemu dalam Georgetown, keduanya adalah Mahasiswa Indonesia yang sedang menimba Ilmu di Negara Paman Sam. Dhimas mengambil jurusan Sastra, sedangkan Ruben mengambil jurusan Kedokteran. Merasa adanya kecocokan satu sama lain, akhirnya pasangan homo ini membuat suatu karya masterpiece yang menggabungkan roman dengan sains.

Mereka pun mulai menggali karakter dari tokoh yang mereka ciptakan, terinspirasi dari kisah Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh. Ferre ‘Ksatria’, Rana ‘Putri’ dan Diva ‘Bintang Jatuh’,

Rana dihadapkan dengan kegalauan besar karena ia jatuh cinta dengan Ferre, begitupun Ferre yang tak bisa mengelak bahwa ia jatuh cinta dengan Rana, wanita yang sudah menikah. Diceritakan juga Diva seorang model papan atas dan PSK yang hidup dengan penuh kesadaran, pecinta alam, dan memiliki intelegensi yang tinggi. Diceritakan juga tokoh ‘Avatar’ alias Supernova yang membuat pembaca penasanan.

Memang ada beberapa part yang saya gak ngerti, khususnya part Dhimas & Ruben karena beragam teori dari fisika sampai filsafat melebur disana, tak pantang menyerah saya tetap maju terus pantang mundur!! Kan kita sebagai manusia juga gak harus mengerti semuanya, bukan?? (Yaeelaa, biasa aja ngelesnya Van)

Dee-Supernova-Ksatria-Puteri-dan-Bintang-Jatuh
Supernova : Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh

Opini

Dalam Novel ini banyak ditampilkan konflik yang berlawanan dengan norma sosial, adat dan lain-lain.

Contohnya Dhimas & Ruben, mereka adalah pasangan Homo, yang akan menjadi tabu ketika dibawa dalam budaya timur kita. Namun saya gak akan membahas lebih jauh atau mempersalahkan tentang kisah cinta mereka. Siapa juga saya?? yang penting tetap respect pada setiap orang.

Lebih dari itu, mereka adalah pasangan yang saling mendukung, pasangan yang produktif sehingga bisa menghasilkan karya bersama-sama. Mereka juga pasangan romantis yang bukan melulu dikaitkan dengan seks, mereka lebih menganggap satu sama lain sebagai sahabat. My Lover is my bestfriend. Kalau saya, my Husband is my lover and my bestfriend. 😀

Lalu, perselingkuhan, tentu saja tidak dibenarkan dalam sebuah pernikahan, pihak ketiga tentu saja dianggap menjadi dalang. Tak jarang pula bahwa pihak ketiga hanya dianggap sebagai intermezzo dalam pernikahan atau pesona sesaat. Perkara hati memang membinggungkan, gak ada yang tau selain hati kita dan Tuhan, kita pun kadang ingkar. Saya sendiri gak tau deh kalau sampai diposisi itu?? Kesetiaan diuji? Jodoh? Kembali ada di tangan Tuhan.

Lalu Diva Model sekaligus PSK tapi ia juga pecinta alam, memiliki kesadaran tinggi akan kehidupan, menyukai seni kehidupan, dan berwawasan luas.

Hmmmm, pokoknya ketika baca buku ini jangan banyak menghakimi dulu ya, berbagi baru boleh. Gak semua hal harus kita ngerti kok, sekedar tau aja, kehidupan seperti itu ada kok diluar sana, dibelahan dunia sebelah sana. Pokoknya disana…..

Waktu saya cerita soal novel Supernova ini, abang suami sempat berkomentar “Kok jahat sih?? Kok selingkuh?? Bukan inspirasi yang baik. Nanti kalau yang baca ini terpengaruh trus ikut-ikutan gimana, membenarkan itu. Entar kamu ikut-ikut juga??”.

Bahh!!! Si abang suami heboh sendiri, saya sih cengengesan aja, “ah abang, ini kan buku bang….”, sebenernya saya sendiri pun gak tau harus jawab gimana? namanya orang kan beda-beda hidupnya yaa…doanya yang baik-baik aja.

Sampai-sampai untuk mengalihkan isu perselingkuhan ini saya harus ngajak dia nonton film di bioskop, akhirnya saya nonton filmnya Dian Sastro sama Lukman Sardi yang 7/24, habis liat review-nya, katanya bagus buat pasangan suami istri. Hehehe. Pintar kan saya…abis daripada si abang bahas-bahas lagi..bisa berabe!!

Oke, balik lagi…

Saya cukup terhenyak pada salah satu dialog ketika Rana sedang mempertanyakan kegalauannya ke Ibu-nya.

Beberapa kali keraguan Rana dijawab oleh Ibu-nya dengan nasihat standart ala rubrik konsultasi dalam majalah atau tips menjaga perkawinan agar awet, bahwa dalam pernikahan ada pasangsurut-nya, harus pintar-pintar menghangatkan suasana dan harus mengerti bahwa suami kita bukan suami yang sempurna jadi harus saling mengisi.

Namun bukan itu jawaban yang Rana cari, sampai sang ibu menjawab “Kebahagiaan yang kau maksud sekarang tidak akan kau pertanyakan lagi nanti. Mengerti? Akan ada satu masa ketika kebahagiaanmu pribadi tidak lagi berarti banyak”.

Ending-nya agak gak nyangka sih, tapi saya tau di buku Dewi Lestari apa saja bisa terjadi, saya hanya perlu membuka diri dengan segala kemungkinan, hihi bijak ya saya 🙂

Sang Putri akhirnya kembali pada tambatan hatinya. Ia telah memutuskan.
Dan, Siapa yang tidak akan terpukau dengan pesona bintang jatuh, terutama Ksatria. 🙂 Supernova bisa ada dimana saja.

 

Bonus – Trailer Supernova : Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh


Comments

One response to “Supernova : Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh by Dewi Lestari”

  1. […]  (Baca Juga Review Supernova : Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh by Dee) […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *