‘Hijrah’ dalam Hidup

Bismilahirahmanirahim, mari kita mengejar ketinggalan dan berkenalan 🙂

Sebelumnya, saya mererasa berdosa karena telah menelantarkan blog selama beberapa pekan ini, ditambah hutang menulis yang semakin menumpuk. Bukan kenapa-kenapa, masalahnya menulis minimal 3 artikel per bulan itu udah komitmen, jadi kalau lama gak menulis itu rasanya beban di pundak dan pikiran saya bertambah. Huhuhu.

Jadi, ada bisnis yang lagi saya jalani, selayaknya bayi yang baru lahir, bisnis yang baru kami (keluarga) rintis membutuhkan perhatian (waktu dan tenaga) yang ekstra jika ingin memulainya dengan baik. Sekarang, kalau saya merasa berdosa karena meninggalkan blog dan harus mengejar tulisan, itu adalah harga yang harus saya bayar. Puk puk puk. Sementara itu Jahitan Ibu juga terus berjalan dengan pelan tapi mantap. Satu dua order per minggu boleh lah saya ambil, sekedar meluapkan hobi, biar Jahitan Ibu juga tetap eksis.

Karena lama nggak menulis, sekalinya mulai menulis lagi tuh rasanya macam mulai dari awal lagi, hahha… the first is always the hardest, namun saya harus kembali membiasakan diri karena banyak sekali pikiran di kepala dan perasaan di hati yang ingin saya bagikan, belum lagi notes saya di Hp yang makin numpuk perlu dikembangkan. Walau bagaimanapun blog saya perlu diisi biar klien dan prospek klien liat-nya enak, hahahaha *If you know what I mean

*Ceritanya 3 paragraf di atas itu intro dulu hihihi (the latest story of mine)

Sesekali buka sosmed dan melihat postingan artikel teman-teman di blog-nya, rasanya saya ketinggalan jauh bangeeeet. Tapi salut juga buat konsistensi dan semangat mereka menulis di blognya. Salah satu teman saya dari komunitas Blogger Perempuan yang konsisten dalam dunia blogging adalah Mbak Rahmah.

Dahulu kala, hehehe..gak dahulu dahulu amat deng, awal-awal saya mulai ngeblog dan mulai tau kalau yang namanya nge-blog harus diiringi dengan blogwalking, kayaknya pernah mampir ke blognya Mbak Rahmah deh, rasanya chemistrahmah.com dengan header ilustrasi wajah Mbak Rahmah dan background warna pink ini cukup familiar. 😀

Al-Chemist-of-Rahmah-Logo-Header-1024x334

Judul blognya Al Chemist of Rahmah (Selaksa Kata Si Jemari Ajaib), awalnya saya kira ada kata ‘Chemistry’ menandakan orangnya misterius gitu, hahhaha berkaitan dengan ‘getaran’ ketika menjalin berhubungan dengan seseorang atau ketika memandang sesuatu *ilmu dari mana lagiiii, van!!! Wkwkwk Tapi doi Scorpio juga euy, sama kayak saya.. Scorpio kan sok misterius gitu tapi romantis halaaah!! Ternyata kata chemist-nya itu bentuk dari dedikasi mbak Rahmah yang mencintai Ilmu Kimia. Mbak Rahmah bahkan lulusan S2 Ilmu Kimia dan sempat menjadi dosen di Universitas di Palangkaraya.

Kayaknya menarik ya mbak bisa tau senyawa-senyawa kimia gitu, seperti adegan di CSI pas lagi mencari bukti, hhihi sementara yang saya tau tentang kimia cuma 2 baris di susunan unsur Kimia, baris 1: (H)ari, (Li)na, K(awin) sama, Rb(obi), Cs(ear), Fr(ustasi). Baris 2 : Be(li), Mg(ga), Ca(mpur), Sr(up), Ba(u), Ra(sanya). Itu cara ngapalin susunan unsur kimia waktu jaman SMA, baris pertama  bacanya : Hari Lina kawin sama Robi Caesar frustasi, sedangkan baris ke-2 : Beli mangga campur sirup bau rasanya. 😀 Begitu tips guru SMA saya ketika menghapal rumus kimia 😀 terbukti sampai sekarang masih hapal, berguna buat nentuin golongan dan sisa waktu itung-itungan *eh bener gak mbak Rahmah??

unsur-kimia

Hijrah

Selain sama-sama berbintang Scorpio, rupanya mbak Rahmah dan saya juga sama-sama pernah ‘berhijrah’, selain pernah sama-sama hijrah dari kota satu ke kota satu-nya, mbak Rahmah juga memutuskan untuk berhenti sebagai dosen dan memilih mengurus rumah tangga juga untuk si imut Salfa. Du..duh Salfa cantik bangeeet..imuttt.. ciuuum!!!*Maap mbak kelepasan, abis lucu bangeeet!!!

Salfa yang lucuu. istanacinta.com
Salfa yang lucuu. istanacinta.com

Kalau saya, ada beberapa ‘hijrah’ / keputusan yang cukup berkesan yang pernah saya lewati. Yang pertama, ketika setelah lulus SMA, teman-teman saya ‘hijrah’ ke bangku kuliah, sementara saya malah ‘hijrah’ bekerja dulu selama satu tahun. Kedua, hijah dalam arti yang sebenarnya, jadi anak Jakarta yang merantau ke Salatiga. Ketiga, ‘hijrah’ memutuskan untuk menikah dan berkeluarga, disaat banyak teman yang memilih ‘hijrah’ membangun karir, mamah saya sampai kocar-kacir waktu tau anaknya pengin kawin. Keempat, ‘hijrah’ / berhenti jadi pegawai biar bisa bisnis sendiri dan mengurus dedek Rayan. Mama saya selalu menganggap hidup yang ideal itu SD, SMP, SMA, Kuliah, Bekerja membangun karir, Nikah, punya anak, sementara anaknya (a.ka saya) malah mengacaukan urutan hidup ideal versi mamah-nya. *maapin aku ya mah, sungkem.

Ok, balik lagi ke mbak Rahmah. Berhenti menjadi dosen, nggak lantas membuat mbak Rahmah kehilangan dirinya, kalau yang dari saya baca, mbak Rahmah malah menemukan ketertarikan di dunia fotografi, sastra, seni, jurnalistik, dan tentunya dunia Blogging yang semakin membuat hidup Mbak Rahmah bersinar. Mulai nge-blog sejak 2008, kini bisa dibilang ia sudah mencicipi kesuksesan sebagai Blogger Profesional.

Saya jadi ngebayangin apa saja yang sudah mbak Rahmah lalui untuk menjadi blogger professional,  komitmen dalam menulis tentu menjadi utama. Dalam home chemistrahmah.com bisa kita lihat keterlibatan mbak Rahmah dalam Komunitas. Luar biasa bejibunn!!

Sedikitnya komunitas yang diikuti mbak Rahmah
Sedikitnya komunitas yang diikuti mbak Rahmah

Juga penghargaan yang telah ia peroleh, belum termasuk menang lomba.

penghargaan mbak rahmah

Selain  chemistrahmah.com, mbak Rahmah juga membuat  blog khusus untuk berbagi pengalaman tentang parenting dan mendokumentasikan tumbuh kembang Salfa di istanacinta.com, juga resensikata.com. Warbiasaak!! Segala tentang Kimia juga diberikan kategori tersendiri di blognya

Terbukti bahwa apa yang telah kita lewati dalam hidup gak ada yang sia-sia, sekalipun mbak Rahmah telah melewati ‘hijrah’ besar dalam hidupnya, keputusan yang ia pilih telah berbuah manis, dan bermanfaat bagi orang sekitar. Mbak Rahmah adalah salah satu contoh Ibu Bekerja Di Rumah yang sukses menjadi blogger dan ibu. Pasti job nge-review dan undangan event bertaburan ya mbak, itu pun masih bisa sambil mengurus Salfa *ahh, dream job bangett.

Sukses terus Mbak Rahmah. Monggo main-main ke blog-nya…

Sukses juga buat kita semua 😀

Akhir kata, sebaik-baiknya berhijrah adalah untuk mengenal diri, memperbaiki diri, dan bermanfaat buat orang lain. Sekian.

Ini dia Mbak Rahmah
Ini dia Mbak Rahmah

Comments

4 responses to “‘Hijrah’ dalam Hidup”

  1. Aku suka quote ini deh Van “sebaik-baiknya berhijrah adalah untuk mengenal diri, memperbaiki diri, dan bermanfaat buat orang lain.”

    1. Maicih mbaakkk ranii …pas bgt ya momentnya ramadhan, waktunya berhijrah kearah yg lebih baik 😄

      1. iya, maknanya dalam banget dari judul postingan hijrah dalam hidup 🙂 Plus bahwa gak ada yg sia2 dalam kehidupan… pasti ada sesuatu yang positif bagi diri sendiri dan juga sesama 🙂

        1. kalau dijalaninnya pakai hati pasti hasilnya juga kena dihati mbak 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *