Grow A Day Older : Celebrate Birthday in Silence

Sejak pertama kali mendengar lagu Grow A Day Older by Dewi Lestari tahun 2008, saya jadi punya ritual mendengarkan lagu itu setiap hari ulang tahun. Mendengarkan lagu ini membantu saya untuk duduk diam, hening dan berefleksi.

Rasanya setiap tanggal 17 November, saya hanya ingin merayakan bersama keheningan. Beberapa tahun belakangan hidup saya memang jauh sekali dari keheningan, kalau sepi mungkin iya, tapi bukan hening.

Salah kalau keheningan saya peroleh ketika bayi saya sedang tertidur, nyatanya hidup saya belakangan ini sangat berisik, sangat sibuk, rusuh bahkan ketika bayi saya tertidur raga ini siap mencari kesibukan mengejar yang tertinggal.

Sementara pikiran saya ramai, liar seperti di pasar, ia tak pernah berhenti mengoceh. Kemudian hening tinggal impian.

So, would it be nice to sit back in silence?

Despite all the wisdom and the fantasies.

Dua bait lirik lagu Grow A Day Older ini membuat saya rindu dengan keheningan. Masyarakat sekarang ini memang sangat sibuk dan mobile, keheningan menjadi sulit didapat atau jangan-jangan mereka ogah hening, mereka pikir itu tidak produktif. Tapi kalau saya malah butuh hening agar lebih produktif, dan fokus.

Bagi saya Grow A Day Older membuat saya ingin memberi jarak sedikit terhadap hiruk pikuk dunia dan mulai mengamati.

Sebagai seorang pengamat saya tidak terlibat, tidak terikat, hanya mengamati setiap moment yang pernah saya lalui, seraya berefleksi. Tak perlu berargumen, tak perlu bersitegang karena saya hanya pengamat.

Lagu Grow A Day Older sendiri diciptakan Dewi Lestari (Dee) sebagai hadiah ulang tahun untuk suaminya Reza Gunawan. Dan sepertinya banyak cara dan rasa dalam memahami lagu ini :

See the sunrise

Know it’s time for us to pack up all the past

And find what truly lasts

If everything has been written down, so why worry, we say

It’s you and me with a little left of sanity

If life is ever changing, so why worry, we say

It’s still you and I with silly smile as we wave goodbye

And how will it be? Sometimes we just can’t see

A neighbor, a lover, a joker

Or a friend you can count on forever?

How tragic, how happy, how sorry?

For all we know, we’ve come this far not knowing why 

So, would it be nice to sit back in silence?

Despite all the wisdom and the fantasies

Having you close to my heart as I say a little grace

I’m thankful for this moment cause

I know that you

 

Grow a day older and see how this sentimental fool can be

When she tires to write a birthday song

When she thinks so hard to make your day

When she’s getting lost in all her thoughts

When she waits a whole day to say…

I’m thankful for this moment cause I know that I

Grow a day older and see how this sentimental fool can be

When he ache his arms to hold me tight

When he picks up lines to make me laugh

Whan he’s getting lost in all his calls

When we can’t wait to say : “I love you’.”

 

If everything has been written down, so why worry, we say

It’s you and me with a little left of sanity

Matahari terbit selalu mengingatkan kita akan sebuah permulaan, waktunya beranjak, waktunya move on untuk menyapa hari yang baru and hope we’ll find what truly last.

grow older

Kadang kita terlalu khawatir akan sesuatu, akan hari esok, padahal takdir sudah dituliskan saat kita berusia 4 bulan di dalam perut ibu. Mungkin jika kita bersungguh-sungguh diatas rata-rata, memohon dengan segenap hati, Tuhan pun akan berbaik hati mengubah nasib seseorang, atauuuuuuu bisa jadi itulah memang takdir yang sudah dituliskan. Allahualam.

Tulisan ini memang bukan hasil dari keheningan karena saya tidak sedang hening, mungkin ini hasil kegundahan. Tapi dulu saya pernah hening, saya peroleh ketika bermeditasi bersama seorang guru. Walaupun sekarang saya mengambil jalan lain, namun tidak berlawanan, tapi saya bersyukur bahwa dalam salah satu chapter hidup saya, saya telah mengenal meditasi dan guru spiritual.

Dengan hening yang tersisa, saya ingin terus-menerus menggali. Mungkin masih ada sisa-sisa hening yang bisa saya salurkan.

Grow A Day Older mengingatkan saya akan berharganya sebuah proses, usaha dan pengharapan.

When she tires to write a birthday song

When she thinks so hard to make your day

When she’s getting lost in all her thoughts

When she waits a whole day to say…

When he ache his arms to hold me tight

When he picks up lines to make me laugh

Whan he’s getting lost in all his calls

When we can’t wait to say : “I love you’.”

Hidup penuh dengan percikan, alasan-alasan sentimental pengukir senyum, pengobat rindu dan penggugah rasa.

Dan saya bersyukur atas hidup ini. Semoga diantara takdir-takdir Allah yang besar, Ia menyisakan aku dan kamu yang masih bisa senyum-senyum cengengesan sambil nyeruput teh hangat dan makan nasi bungkusan di depan tv. Merasakan bahagia dengan cara yang sederhana.

It’s still you and me with a little left of sanity, membuat segalanya menjadi lebih make sense. 

A little spark of happiness 🎆😳 thank you, bang 😄 #growadayolder #1711

Foto kiriman Dahlian Ayu Novanti (@ayunovanti) pada


Comments

2 responses to “Grow A Day Older : Celebrate Birthday in Silence”

  1. Kalau aku entah kenapa kurang suka kalau ultah di rayakan…. lebih seneng menyendiri. dan berharap tidak ada orang yang ingat ataupun memberikan ucapan.
    aneh memang.

    1. Kadang saya juga lebih suka begitu, biar lebih khusyu, hehe..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *