Murder On The Orient Express | No Spoiler

Bagaimana jadinya jika prinsip yang telah kamu yakini menjadi goyah karena satu dan lain hal. Kemudian muncul second thoughts. Yang tadinya pilihanmu hanya antara A dan B, kemudian muncul option lain, bisa C, D, atau AB. Apakah toleransi-toleransi ini membuat mu merasa berkhianat terhadap apa yang telah kamu yakini selama ini???

Itu lah sedikitnya nilai moral yang saya petik ketika selesai menonton Murder on The Orient Express. Film yang diadaptasi dari novel laris karangan Agatha Christie ini menceritakan tentang seorang detektif paling hebat di dunia, Hercule Poirot (Kenneth Branagh), dalam mengungkap kasus pembunuhan yang terjadi dalam kereta mewah menuju Eropa.

Menurut Hercule Poirot apapun yang ada di dunia ini harus seimbang, ada hitam – ada putih, ada benar- ada salah. Segalanya harus memiliki kepastian. Ia seorang yang cukup detail dan perfeksionis, mungkin sedikit OCD (Obsessive Compulsive Disorder). Sepintas dapat disimpulkan dari kumisnya yang presisi dan cetar. hihi.

Hercule Poirot - Detective
Hercule Poirot – Detective

Bahkan ketika salah satu kakinya menginjak kotoran, alih-alih membersihkannya, ia malah mendaratkan kaki yang satunya ke dalam kotoran itu. Semuanya harus adil dan seimbang. Kelebihannya yang berlebihan inilah yang membuatnya dapat melihat lebih jelas dan dalam apa yang orang lain tidak lihat.

Namun misteri pembunuhan yang menghabiskan nyawa Ratchett (Johnny Depp) dalam kereta Orient Express ini menyisakan kebuntuan bagi detektif sehandal Hercule Poirot. Ke tiga belas tersangka memiliki alibi, namun mereka sama-sama memiliki motif untuk membunuh. Membuat Poirot harus menghubungkan dengan kisah tragis di masa lalu yang melegenda.

Mengambil setting tahun 1900an yang bergaya klasik, film ini sukses memperlihatkan drama misteri detektif yang menonjolkan kecakapan karakter utama ketika mengungkap kasus. Untuk mengurangi kecenderungan one man show seperti pada kisah detektif kebanyakan, Kenneth Branagh yang juga merangkap sebagai director menghadirkan aktor-aktor kenamaan Hollywood, seperti Johnny Depp, Penelope Cruz, Daisy Ridley, Michelle Pfeiffer, Josh Gad, Judi Dench, Willem Dafoe dan aktor kawakan lainya.

The Suspects
The Suspects – Sumber : Bookmyshow.com

Saya akui akting aktor-aktor tersebut sangat membantu mengangkat keseruan film ini. Hanya saja porsi peran meraka kurang mendalam, kesannya hanya di permukaan saja, sayang sekali. Memang sih, akan menjadi tantangan besar bagi sang sutradara ketika menghadirkan tokoh-tokoh besar. Tentu yang diharapkan penonton adalah kedalaman kisah karakter yang porsinya setidaknya lebih menonjol dan berkesan.

Sebagai penggemar cerita detektif, film ini cukup berkesan meskipun tidak banyak intrik dan aksi seperti film Sherlock Holmes. Penonton diajak untuk ikut mengobservasi dan menganalisa kesaksian dan kisah dari 13 tersangka utama yang kelam.

Plotnya ok, hanya saja jika suatu kisah dari novel diadaptasi ke film, penonton pasti mengharapkan experience yang lebih dari segi film sebagai media yang bercerita. Respon masyarakat pun beragam, ada yang mengatakan bagus ada pula yang membosankan. Meskipun saya cukup enjoy mengikuti setiap scene-nya, namun penonton disebelah saya tertidur bahkan saya dan penonton di sekeliling bisa mendengar bunyi ngoroknya. Apalagi film ini banyak adegan senyapnya. hihi.

Keunggulan dari Film Murder on The Orient Express, yaitu tidak hanya ingin mengesankan penonton dengan mengungkap siapakah tersangkanya, tapi juga dengan memberikan ‘teguran’ kepada sosok detektif yang OCD ini. Menyentuh nurani kemanusiaan Hercule Poirot yang dalam hidupnya hanya mengenal hal yang pasti. Menumbuhkan toleransi baru diantara keyakinannya. Apa yang telah di ungkap Hercule Poirot memacing opini penonton tentang keadilan. Menyisakan ruang abu-abu.

Untuk film Murder on The Orient Express saya beri nilai 3/5. Cukup berkesan. Oleh karenanya, film ini masuk ke dalam list film yang suatu saat akan saya putar lagi. Saya juga pasti akan mencari bukunya karena masih penasaran dengan kisah kelam para tersangka dan juga keluarga Armstrong yang menjadi benang merah dari kasus pembunuhan ini.

Penasaran toh? buru tonton filmnya sebelum menghilang dari peredaran ๐Ÿ™‚

 


Comments

6 responses to “Murder On The Orient Express | No Spoiler”

  1. Iyes mba aku juga sudah nonton dan suka sama filmnya.. ๐Ÿ˜€ Sepakat juga kalau dibilang agak kurang intrik dan kurang greget dikit sih kataku.. ๐Ÿ˜€ Tapi overall kerenlah filmnya sama pesannya..

    1. aku jadi penasaran pingin baca novelnya…. biasanya lebih greget novel ketimbang filmnya ๐Ÿ™‚

  2. sdh baca bukunya dan sdh nonton film versi jadul dan serialnya. Hmm.. Baca review inibkok jd ga berani berharap lbh ya? Hihihi..

    1. lebih ke pesannya sih, aku jadi penasaran sama latar belakang keluarga armstrong, gak sabar baca novelnya, semoga hari ini sampai. Kebetulan pas harbolnas kemarin diskon buku gramedia 50%, hii

  3. Biasanya novel kalau diangkat ke film memang jadi kurang seru.

    1. Ada beberapa yang seru kok mbak, kayak The hunger games (di buku seru, di film seru). Kalau dari Indo, menurutku film Surat Kecil Untuk Tuhan (yang BCL dan joe taslim) lebih ok filmnya masa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *