Cara (Nggak Instan) Menambah Follower

Tema tulisan kali ini cukup menggelitik. Pasalnya berselancar di dunia digital atau dunia maya kini sangat banyak menyedot waktu kita dalam keseharian. Coba saja dalam sehari berapa persen sih waktu yang kalian gunakan untuk berselancar di dunia maya? khususnya online sosmed (sosial media), seperti : Facebook, Instagram, Twitter, Path dan lain-lain.

Begitu pentingnya sosial media bagi eksistensi seseorang, membuat banyaknya followers menjadi sangat penting.

Jujur, belakangan saya jarang banget buka sosmed. Sosial media itu bagaikan candu. Dan untuk sementara saya sedang tidak ingin kecanduan, tapi nanti ada saatnya juga saya kecanduan, kemudian tidak kecanduan lagi, kemudian kecanduan lagi. Dan itu sudah biasa bagi saya, tak perlu takut tenggelam karena lama nggak muncul di sosmed, karena nanti ada saatnya kembali lagi.

Prilaku seperti ini yang membuat saya nggak ngoyo saat main sosmed, soalnya nyadar diri, hahahaha. Pingin sih supaya follower banyak tapi saya mah bukan siapa-siapa, posting aja jarang. Nah, teman saya, mbak Anis Khoir melalui blognya aniskhoir.com pernah menuliskan cara menambah follower (tanpa cara instan ya, kita disini main jujur, hihi). Berikut tips menambah follower (terinspirasi dari mbak Anis Khoir) :

Follow duluan

Benar kata mbak Anis Khoir kalau kita harus menjemput bola. Jauh-jauhin deh gengsi buat follow duluan, untung saya orangnya cuek dan baik, hehe.

Siapa saja yang saya follow?

Teman-teman kantor, kuliah dan SMA bahkan ada teman SD. Ini juga merupakan cara saya mengetahui keadaan mereka, biar nggak lose contact, jadi nggak semata-mata karena menambah follower saja. Kalau mem-follow teman-teman yang kita kenal memungkinkan mereka untuk mem-follback (follow back atau follow kembali), tanpa harus diminta follback. Begitu juga sebaliknya, saya nggak pelit follback kok, hihi.

Selain teman-teman yang kita kenal atau pernah kenal, untuk melebarkan circle, daripada memilih orang atau akun secara random, saya lebih baik mem-follow teman-teman blogger (tergantung sih kegiatan atau profesi kalian apa) karena saya nge-blog, jadi saya memilih sesama blogger. Biasanya sih pada murah hati untuk mem-follback, karena para blogger ini biasanya saling support, sudah sama-sama tau kepentingannya apa, hehe.

Sebenarnya saya masih malu-malu kucing sih mention diri sebagai blogger, tapi informasi ini cukup bermanfaat kalau dicantumkan di sosmed, supaya blogger yang saya follow tau kalau kita memiliki something in common, sehingga mem-follback.

Kalau kata mbak Anis untungnya follow sesama blogger adalah “Bisa dibilang akun ini senasib seperjuangan dengan kita yang mencari follower. Jadi ada sebuah simbiosis mutualisme, sebuah perkongsian saling membutuhkan sehingga dengan mudah akan memfollback akun kita”.

Jangan lupa juga cantumkan informasi penting, seperti : universitas, jurusan, hobi, profesi dan lain-lain yang membuat orang ybs mempunyai alasan atau tertarik untuk follow atau mem-follback kalian.

Like and comment

Jangan pelit like dong. Jujur, kalau saya sangat murah hati kok men-like posting-an orang, hehe. Apalagi kalau posting-nya bagus, gambarnya bagus, dan sesekali memberikan comment atau komentar kalau ada yang menggelitik.

Begitu lihat image yang bagus di Instagram, saya langsung like tanpa pikir panjang, like saya pun tidak hanya berlaku pada taman-teman yang posting gambar bagus, kalau caption bagus tapi gambar biasa-biasa aja juga saya like. Kalau gambar nggak seberapa bagus tapi moment-nya lagi bagus (misalnya sedang kumpul bersama keluarga) juga saya like.

Pokoknya, like saya itu maknanya untuk silaturahmi, untuk mengapresiasi dan meninggalkan jejak agar mereka mengingat saya. Saya pun ingin diapresiasi, ingin di-like, oleh karenanya saya juga perlu mengapresiasi mereka. As simple as that.

Kalau saya tidak like, jangan su’uzon dulu ya, barang kali saya sedang tidak kecanduan sosmed atau postingannya keselip, hihi.

Sering memberikan like juga solusi kalau semisal ada diantara teman kalian ada yang tidak follback. Ini membuat mereka menyadari bahwa ada yang mengapresiasi dan ingin berkawan dengannya. Siapa tau di-follback.

Karena saya juga pernah begitu, ada kawan lama yang keselip nggak saya follback, padahal dia follow saya dari jaman dulu. Kemudian belakangan dia me-like foto saya, karena merasa saya harus menyambung tali silaturahmi, lalu saya follback deh.

(un)follow akun seleb

Kalau ini sih terserah masing-masing orang ya. Jika kalian benar-benar pure ingin mencari follower, saran dari mbak Anis di blog-nya sih gini “Apapun akun seleb entah itu artis, blogger atau yang lainnya dengan angka follower ribuan akan jarang sekali folbeck. Apalagi si seleb akun yang di ikuti cuma seuprit. Bukannya memutuskan harapan tapi harus terlebih dahulu terima kenyataan kalo tak akan dilirik apalagi di folback sama seleb”.

Nah, apalagi kalau kalian bukan siapa-siapanya seleb, masih mending misalnya kalian adalah make up artist-nya seleb kan ada kemungkinan di follback, kalau bukan siapa-siapanya agak nggak mungkin sih, hihi.

Saya pribadi, mau seleb mau bukan seleb kalau sosmednya berisi banyak faedah saya follow.

Karena saya nyantai dan nggak ngoyo cari follower, jadi kalau mau follow seleb ya follow-aja, udah tau juga resikonya bakal nggak di follback. hihi.

Beberapa seleb yang saya follow karena mereka suka posting image yang bagus di Instagram. Bagi saya ini kebutuhan loh, bisa melihat image yang bagus itu suatu kebutuhan dan kesenangan tersendiri. Meskipun bukan seleb, kalau ada akun yang instagram-nya nya berisi gambar-gambar apik nggak jarang suka saya follow, di follback sukur, nggak ya udah. Nggak perlu baper.

Hal ini pun yang memicu saya untuk posting sesuatu yang menarik, baik dari segi image, maupun caption. Bukan hanya untuk menyenangkan orang saja, tapi ini kesenangan dan kewajiban pribadi. Saya kan nggak pingin ‘ngerusak pemandangan’ gara-gara posting sesuatu yang asal. Nyadar juga sih kalau saya belum bisa menghasilkan image bak fotografer profesional, tapi setidaknya saya berusaha tidak merusak mata para follower saya, hehe. Kalau kata Harry Winston, ‘People will stare, make it worth their while’.

Ya begitulah sedikit tips untuk menambah follower yang terinspirasi dari posting-an mbak Anis Khoir. Ibu dari baby Wan ini sering banget memperkaya blognya dan berbagi kepada pembaca blognya. Sila mampir-mampir ke aniskhoir.com banyak artikel yang ciamik lah.


Comments

4 responses to “Cara (Nggak Instan) Menambah Follower”

  1. apakah akun instagram aman jika melakukan cara tersebut dalam jangka panjang kak. sorry masih trauma keblokir 😀

    1. aman sih mas, selama nggak melanggar ketentuan dr instagram klo gak salah liat di term of use

  2. Apalah aku ini, nggak ngoyo nyari follower. Akun teman sekolah banyak yang gak folbek. Aku nggak femes kak. Nggak keinget aku, hihi…
    Selama akunnya berfaedah, aku follow. Nggak mikir mo difolbek atau tidak. Kalau akun olshop, aku malas folbek kecuali punya teman, saling follow deh.

    1. aku pun klo online shop nggak aku folbek, kecuali aku yg butuh hehe..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *