Musik selalu menjadi bagian dari hidup saya. Zaman SMP-SMA, belajar belum afdol kalau belum putar musik. Radio jadi sahabat saya ketika sedang mengerjakan PR (belum ada playlist di hp, hp-nya masih jadul punya). Di Perpustakaan kampus pun saya suka membaca sambil menyalakan musik menggunakan headset (waktu kuliah hp-nya udah lumayan bagus, sudah bisa nyimpan lagu, hehe).
Sekarang, saya pun menulis blog sambil mendengarkan musik. Kebiasaan saya mendengarkan musik sambil beraktivitas masih terpelihara sampai sekarang.
Eh, malah keterusan ceritain diri sendiri, hehe. Wes, intinya saya bukan pemusik atau penyanyi, cuma penikmat musik dan lagu.
Saya hanya mau sharing lagu baru (nggak baru-baru amat sih) atau lagu masa kini yang kalau didengerin rasanya seperti kembali ke masa dulu. Musik-nya bernuansa era 80-90’an. Udah lama sih ngeh dan suka nya, tapi baru bisa share sekarang.
Lagunya pasti sudah banyak yang tau, sering juga diputar di Radio, di cafe dan dimana-mana. Berhubung saya pecinta lagu lawas, jadi waktu pertama kali mendengar musiknya, telingga saya langsung sensitif gitu. Kok enak ya.
Ini dia lagu masa kini yang spirit dan nuansanya seperti membawa kita kembali ke masa lalu :
.
.
.
Bruno Mars – album 24k Magic
Bruno Mars adalah penyayi beraliran : Soul, R&B, Alternative Hip-Hop, Pop, dan Jazz. Waw banyak banget ya alirannya, mungkin logikanya : kalau bisa banyak genre, kenapa nggak. Dan campur-campur genre ini terbukti disukai masyarakat, termasuk saya. Ini membuktikan bahwa penyanyi tersebut fleksible dan bisa menguasai banyak lagu, tapi dinyayikannya tetap dengan versi sendiri. Selain itu juga dapat merangkul lebih banyak penggemar, tidak hanya di satu genre.
Sebelumnya kita lebih tau Bruno Mars dengan lagu ‘Lazy Song’ (yang joget-joget bareng monyet), ‘Just The Way You Are’ dan ‘Marry you’ (yang sampai sekarang masih suka dipakai buat melamar kekasih, hihi). Pada November 2016 (yap, sudah setahun), Bruno Mars merilis album terbarunya 24K Magic.
Menurut saya, lagu-lagunya berbeda dengan lagu Bruno Mars yang sebelumnya, musiknya ada nuansa retro era 90an gitu. Asik banget. Ada ballad-nya, ada juga fun disko-nya.
24K Magic
Lagu ’24K Magic’, dari awal sudah kental dengan musik disko ngebeat, menggabungkan hip hop dan RnB yang membuat kita manggut-manggut. Kemeriahan kostum dan bandul aksesoris mewakili RnB, tapi warnanya mewakili retro. Seolah ingin memamerkan nuansa retro yang tidak ketinggalan zaman. Bruno memperkaya musik nya dengan kembali ke era 80-90an, dimana disco & funk berjaya. Apa kalian juga merasakan yang sama ketika mendengar lagunya??
Versace on The Floor
Berbeda dengan 24K Magic, ‘Versace on the floor’ menonjolkan sisi romantis pria yang sedang memikat seorang wanita. Lagu ini sempat populer beberapa pekan, dalam sehari saya bisa mendengar lagu ini sekitar 3-5x diputar di radio. Entah mengapa dentuman-dentumannya terasa musik pop ballad era 90an banget, ditambah permainan vokal Bruno yang yang memamerkan soul era itu.
Too Good to Say Goodbye
Beralih ke lagu ‘Too Good to say goodbye’, terdengar seperti menggabungkan music pop boyband (seperti boyzone) dan love song era 90’an (seperti Michael Bolton). Karakter vokal Bruno Mars pun yang membawa masa kini menyatu dengan era 80-90’an.
Sebenarnya saya agak binggung juga dalam mendeskripsikan rasa ketika mendengarakan musik ke dalam kata-kata karena pengalaman saya sebatas penikmat musik, lagu dan lirik. Mohon dimaklumi, monggo loh kalau ada masukan.
Hivi! – album Kereta Kencan
Beralih ke negeri sendiri, yeeey! Mungkin kita sudah terbiasa mendengar lagu-lagu bernuansa jadul era 80-90’an dinyayikan oleh White Shoes and The Couples Company atau Naif. Kedua band yang saya sebutkan barusan memang khas memiliki keindahan retro Indonesia pada vokal dan musiknya.
Berbeda dengan Hivi!, grup band yang beranggotakan Ilham, Febrian, Ezra dan Dalila, awal-awal hadir membawa aliran pop khas remaja masa kini. Sebut saja lagu ‘Indahnya dirimu’, ‘orang ke-3’, atau ‘siapkah kau ‘tuk jatuh cinta lagi’, lagu Hivi! menawarkan musik yang ringan dan easy listening dengan warna vokal khas.
Remaja
Tahun 2017, Hivi! kembali hadir memberikan angin segar melalui album Kereta Kencan dan sang vokalis baru, Neida.
Beberapa lagu diantaranya sangat berkesan di telinga. Lagu ‘Remaja’ membawa nuansa vintage alias kembali ke masa lalu era 80-90’an, berimajinasi akan manisnya masa yang barangkali saya pun belum lahir saat itu.
Video clip ‘Remaja’ membuat siapapun yang menontonnya jadi senyam-senyum sendiri. Konsepnya sederhana penuh cinta, mengangkat kisah cinta mama papa, lalu menyusuri tempat-tempat kenangan, sekalipun itu jalanan gang depan rumah tapi sarat kenangan manis.
Syairnya puitis dan makin dewasa, musiknya syahdu tapi ceria.
Penggalan lirik Remaja :
Hati telah terikat, sepasang mata memikat
Melambungkan asmara
Yang selalu meminta
Mengulur senja menanti datang
Sang pemilik hati
Rela menanti sejak terbit mentari
Tak sadar ‘tuk berbagi
Segala isi di hati
Jayakan sanubari dalam bercumbu di ujung hari
Merakit Perahu
Nggak kalah manis, ‘Merakit Perahu’ juga sama menariknya. Musiknya yang riang membuat pendengarnya ikut berpetualang. Menyuguhkan nuansa folk tanpa meninggalkan kerenyahan khas musik Hivi! untuk para generasi muda. Menjadikan elemen musik Hivi! semakin bewarna.
Kereta Kencan
Sementara pada lagu ‘Kereta Kencan’ terdengar kembali musik khas Hivi! yang segar, ngebeat tapi tetap manis.
https://www.youtube.com/watch?v=g9cSwcwLbw4
Suka banget lagu-lagu Hivi! di album Kereta Kencan. Menyenangkan untuk di dengar dan menginspirasi 😃
Suka juga sama vokalnya Neida yang gemesin, bagus banget suaranya. Lagu ‘Pelangi’ sukses banget menonjolkan vokal Neida, sekaligus memperkenalkanya sebagai vokalis baru Hivi!. Suaranya Neida langsung membuat masyarakat jatuh cinta dari nada pertama, euy.
Sukses terus Hivi!
Kalau kalian suka yang mana? 😀
Leave a Reply