Siapa yang sudah mendaftar BPJS?
Sayaaa…mungkin hampir semua penduduk Indonesia sudah punya BPJS yaa. Dan rupanya selain mendaftarkan diri secara perorangan, baik karyawan yang bekerja di kantor pemerintah maupun swasta juga harus dibuatkan BPJS oleh kantornya.
Siapa yang sudah menggunakan kartu BPJS-nya??
Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat walafiat. Alhamdulilah, saya juga orangnya jarang sakit. Dari kecil sampai sekarang cuma sekali dirawat di RS, waktu melahirkan Rayan.
Tapi taukah, ternyata dengan kartu BPJS yang kita punya, kita bisa mengklaim pembuatan kacamata loh. Belum lama ini saya coba membuktikan salah satu fasilitas BPJS ini. Sebenernya bukan saya yang mau bikin kacamata, melainkan adik saya, katanya udah gak jelas kalau ngeliat jauh. Karena mau menggunakan BPJS, jadi ada step-step yang harus diikuti.
1. Datangi faskes (fasilitas kesehatatan/ puskesmas) yang ada di kelurahan masing2 untuk meminta rujukan ke poli mata.Info faskes-nya tertera kok di kartu BPJS, karena saya warga Rawamangun jadi saya mendatangi puskesmas yang ada di kelurahan Rawamangun, lokasinya di Jl. Jeruk.
Cat. Lebih baik datang lebih pagi biar masi sepi, gak banyak antrian. Saya cukup kaget waktu pertama kali datang ke puskesmas, selain ramai (didominasi oleh ibu2 dan anaknya) ternyata ‘banyak juga orang yang sakit ya’ << respon yang aneh. Agak kesian aja sih, soalnya mereka gak sehat. Coba aja bayangin kalau setiap hari di setiap puskesmas ramenya kayak gitu, berarti kan banyak orang Indonesia yang sakit. Alhamdulilah, saya termasuk ke golongan orang2 jarang sakit, macam sakit batuk / pilek doang mah dirumah aja istirahat.
- Setelah mendapatkan rujukan ke poli mata, langsung saja datangi rs-nya. Setelah sampai Rs. Rawamangun, ternyata kami masih harus menunggu antrian ke dokter matanya, dan gak bisa langsung hari itu juga karena sudah penuh, kami mendapat giliran minggu depan, lamonyooo.
Karena dalam minggu ini adik saya harus kembali ke Malang , tak kehabisan akal kami coba menanyakan referensi Rs. lainnya yang bisa menggunakan kartu BPJS. Akhirnya kami diajukan ke Rs. Kartika di pulomas. *itupun gak bisa langsung datang, kudu ganti surat rujukan yang tadinya ke Rs. Rawamangun diganti ke Rs. Kartika.
- Mendatangi poli mata di Rs. Kartika. prosesnya pemeriksaan mata seperti biasa. Setelah dapat hasilnya, barulah dapat rekomendasi optik yang bisa didatangi.
Biaya klaim yang diperoleh jg disesuaikan berdasarkan kelas :
Kelas I: 300.000
Kelas II: 200.000
Kelas III: 100.000
Boleh saja sih kalau harga kacamata yang kita taksir lebih besar dari biaya klaim yang diperoleh, tinggal nombokin alias nambahin dengan biaya pribadi. -
Dari beberapa pilihan optik, kami memilih optik Mikeda. Gak ada alasan yang lebih signifikan sih, cuma kedengeran lebih familiar dan lokasinya cukup dekat, pas di depan Terminal Rawamangun. Pantesan aja familiar, soalnya waktu jaman SMA saban hari kalau menuju tempat les pasti lewatin Terminal Rawamangun. Heehe
Setelah memilih kacamata, masuk ke pembuatan lensa, kurang dari sejam kacamata udah jadi. Bisa dipakai..tadaaaa.
Kacamatanya berlaku selama 2 tahun, jadi kalau dirasa nambah min/plus, baru bisa ganti kacamata setelah 2 tahun.
Kesan yang saya dapatkan :
Prosesnya gak terlalu ribet, asal ngikutin step2nya mah amaaan. Tapi memang harus sabar, soalnya banyak orang yg sakit, banyak pula yg menggunakan kartu BPJS, jadi kudu ngantri. Walaupun ngantri, tapi sistem faskes dan Rs (yg menerima BPJS) sudah cukup baik dan teratur.
Berapa lama?
Nah ini penting nih, ada orang yg milih mending buat sendiri (dana pribadi) daripada lama, udah lama dipersulit lagi, harus kesana sini dulu..duh males..maless. Intinya emoh ribed. Hahaha
Eiitss.. jangan skeptis dulu, prosesnya paling cepet bisa makan waktu 1 hari saja, langsung bisa dipake deh kacamatanya.
Asal gak ada arang merintang yang terlalu melintang hahaha…maksudnya asal segala proses berjalan lancar, semisal dokter matanya pas hari itu lg praktek, yak kalo macam nunggu antrian mah udah pasti, butuh sabar aja dan ikutin prosedur, pasti jadi. 🙂
Leave a Reply