Sebenernya film Mad Max : Fury Road gak ada di daftar list film-film yang mau saya tonton. Trus saya diundang nonton film ini oleh Citoku. Tak mau melewatkan kesempatan #NontonBarengCitoku, jadilah saya dan abang cuss nonton film ini. hehe. Event Nonton bareng Citoku ini diadakan di FX Sudirman dan dihadiri oleh Blogger, Pemenang Kuis Citoku dan Komunitas Movie Xplorers.
Karena saya lagi hamil jalan 7 bulan, saya cukup cemas mau nonton film ini, pasalnya takut filmnya banyak kekerasannya trus dentuman-dentumannya bisa kedengeran sama dedek. Pokoknya saya khawatir banget ini berpengaruh sama perkembangan emosi janin. Lalu saya langsung searching deh!
Dari beberapa sumber dan forum inilah yang saya temukan :
Bunda sk nntn film horror juga?
Aq bgt tuuuuuh
Hampir tiap hr (ga sblm hamil, hamil anak pertama, pny anak satu smpe hamil anak kedua ini) ttp hobby nntn horror,
Udh nyandu bgt sih
Efeknya aq ga tau apa,
Tp alhamdulillaah sejauh ini smua baik2 sj,
(Smg sllu begitu aamiiin)
Wkt anak pertama juga ttp nntn horror,
Alhamdulillaah ga berefek yg gmn2 sm anak,
Sumber: Ibuhamil.com
Pas bini ane hamil anak pertama, ane masih sering nonton di bioskop ber2 tanpa pilah pilih gan TS… salah satunya film SAW.
hasilnya anak ane ganteng n pinter kayak babehnya… dipanggil profesor ama guru tknya…. dah digemari teman2 sekolahnya kaya babehnya juga…
Sumber : Kaskus
Perubahan emosi yang dialami ibu hamil akan berpengaruh pada janinnya. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya menghindari stres karena stres dapat menghambat asupan oksigen untuk janin. Hal ini karena janin mampu merasakan gejolak emosi yang dirasakan ibunya. Pikiran yang rileks akan membuat kehamilan nyaman dan janin sehat.
Para ahli menyarankan agar ibu hamil menghindari hal-hal yang bisa menimbulkan stres. Salah satu hal yang perlu dihindari adalah menonton film yang menegangkan.
Sumber : Kompas
Nahlo..jeng jeng jeng jeng…..
Saya jadinya tetep nonton sih, abis penasaran banget sama film ini. Kata abang “Gak papa, nanti dedeknya jadi survival, yang jadi pahlawannya”. Gitu ya bang, biar anaknya berjiwa warrior. hehehe
Semuanya memang balik lagi ke si ibu, selama gak stres dan ganggu emosi, saya pikir aman lah. Saya ambil hikmahnya aja, untungnya nalar saya selalu berpihak pada yang baik-baik.
Oke balik lagi ke filmnya.
Genre : Action, Adventure, Thriller
Produser : Doug Mitchell, George Miller, P.J Voeten
Sutradara : George Miller
Produksi : Warner Bros, Pictures
Durasi : 120 Menit
Tanggal Tayang : 15 Mei 2015
Pemain : Tom Hardy, Charlize Theron, Keays-Byrne, Nicholas Hoult,Rosie Huntington, Zoe Kravitz.
Mad Max : Fury Road menceritakan kehidupan yang terjadi pada zaman post-apocalyptic / Post Apokalips*, di masa depan dimana bumi telah mengalami kehancuran global, dan tidak banyak umat manusia yang bertahan hidup karena sumber alam yang terbatas. Dengan mengambil setting di gurun pasir, film ini semakin kuat menampilkan krisis sumber alam dan minimnya rasa kemanusiaan yang terjadi di masa depan.
My name is Max. My world is reduced to a single instinct: Survive. As the world fell it was hard to know who was more crazy. Me… Or everyone else.
Max Rockatansky (Tom Hardy) adalah pria yang harus bertahan hidup dari kejaran anak buah Immortan Joe (Keays-Byrne). Diceritakan hilangnya rasa kemanusiaan dan rusaknya moral pada zaman itu, membuat manusia sulit membedakan siapa yang lebih gila.
Saya pribadi gak tega ngebayangin jika masa depan umat manusia seperti yang diceritakan di film Mad Max benar-benar bakal terjadi, dan hidup orang-orang kecil dikendalikan oleh orang seram seperti Immortan Joe. Immortan Joe asli serem….bumil atuuut!!
Munculnya tokoh Imperator Furiosa (Charlize Theron) sebagai wanita perkasa / warrior yang juga ingin melarikan diri dari Immortan Joe, menambah bobot konten film ini. Bersama ke-5 Istri Immortan Joe, Furiosa mencoba untuk melarikan diri agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Dimulai deh scene kejar-kejaran ekstim antara Furiosa dan Immortan Joe. Sebelum Max bergabung bersama Furiosa, Max tidak ada tujuan lain kecuali bertahan hidup dan meneruskan hidup setiap harinya. Aksinya melarikan diri dari Benteng Joe/ Citadel, gagal. Max dipenjara sekaligus menjadi pendonor darah ‘blood bag’ bagi War Boy, Nux ( Nicholas Hoult). Sampai pada saat Furiosa melarikan diri dan Max diikat ke mobil sebagai blood bag bagi Nux yang juga mengejar Furiosa.
Ketika ada badai pasir datang, banyak pasukan Joe yang tidak selamat dan menghambat langkah mereka untuk mengejar Furiosa, namun Max selamat. Lalu Max bertemu dengan Furiosa, lalu mereka beserta para Istri bekerja sama untuk melarikan diri dari Joe.
Dari awal hingga akhir, sepertinya film ini menyuguhkan sesuatu yang sebelumnya gak pernah saya pikirkan, jauh dari nalar saya, contohnya kok bisa ada pemain gitar hero yang terus-terusan main gitar sambil mengeluarkan api diatas mobil? Lalu kenapa tampilan anak-anak Immortan Joe mesti seragam kayak tuyul gitu ya? Lalu itu semprotan apa yang disemprotkan ke bibir War Boys saat mereka mau mengorbankan dirinya, cara mendonorkan darah yang menyakitkan, orang-orang digantung-gantung diatas mobil sambil tarung dan banyak lagi yang aneh.
Lalu yang paling gak disangka-sangka sekaligus salute, eksisnya tokoh Furiosa di zaman itu, di zaman yang tidak memberikan celah untuk para wanita, kecuali sebagai istri-istri untuk memberikan keturunan. Jangankan untuk wanita, rakyat kecil aja menderita. Bagi saya, Furiosa adalah tokoh feminis, seorang warrior, seorang yang mencoba mencari dan memperjuangkan kehidupan layak. Mungkin bahasanya seperti ini, disaat orang-orang sedang mencari kepuasan untuk perut mereka masing-masing, tokoh Furiosa mulai mencari kedamaian dihatinya dan untuk orang-orang yang ia cintai.
Anyway, acting para pemain keren, terkhusus Charlize Theron sebagai Furiosa, salute!!! Gak sia-sia nerobos macetnya hari jumat buat nonton bareng film ini.
Terimakasih juga buat Citoku karena udah undang kami nonton film ini, dapet banyak souvenir pula. Semoga bisa sering-sering ngadain lagi event kumpul-kumpul kayak gini. 🙂
* zaman post-apocalyptic / post Apokalips :
Cerita post-apocalyptic atau jika dijabarkan dalam bahasa Indonesia merupakan cerita yang mempunyai set waktu dan tempat saat bumi yang ditinggali manusia dalam posisi paska dihantam kehancuran global. Masing-masing cerita post-apocalypticmempunyai premis dan narasi ceritanya masing-masing, setiap penulis cerita berhak mengembangkan post-apocalyptic versi mereka masing-masing.
Banyak film tentang post-apocalyptic yang memiliki narasi cerita berkualitas. Film-film ini dianggap memiliki cerita berkualitas karena komposisi cerita di dalamnya bisa dikatakan unik, tak biasa, tak hanya menampilkan kehancuran seperti sebagian besar film post-apocalyptic, tetapi juga membawa drama dan esensi cerita layaknya karya sastra.
Sumber : muvila.com
Contoh film zaman apocalyptic lainnya : Maze Runner, World War Z, 28 Days Later
Leave a Reply