Saya nggak tau sejak kapan saya mulai menggemari karya-karya-nya Ernest Prakasa, yang jelas waktu Ernest merilis film pertamanya ‘Ngenest’, saya masih biasa-biasa aja, masih belum seberapa ngeh. Tapi kalau ditanya kenapa-nya, mungkin karena beberapa kali setiap nonton stand up comedy-nya ko Ernest, saya menemukan gagasan yang menarik. Materinya bagus, padet, menghibur dan menginspirasi.
Setelah sukses dengan film Cek Toko Sebelah yang telah ditonton lebih dari 2 juta masyarakat Indonesia, Ernest Prakasa kembali merilis karya terbarunya berupa buku berjudul Setengah Jalan. Nggak perlu waktu lama buat saya memutuskan membeli buku ini. Nggak perlu baca sinopsis atau kutipan dari buku yang tertera di cover belakang buku. Rasa-rasanya saya sudah haus, ingin cepet-cepet baca pemikiran cemerlang apa lagi yang ia sematkan dalam buku terbarunya.
Buku Setengah Jalan ini menandai usianya yang telah menginjak 35 tahun, dimana rata-rata umur orang Indonesia adalah 70 tahun. Meskipun usia orang adalah rahasia Tuhan, tapi anggap saja 70 batas umum dan ia telah menjalani setengahnya. Apa saja yang telah Ernest lalui dan capai? Sedikit saya bocorin tentang bukunya, tapi dikit aja, kalau mau tau lebih banyak, beliiiii.
Keluarga
Selain tentang ‘kecinaannya’, topik yang saya tunggu-tunggu adalah tentang keluarga : tentang anak-anaknya, tentang ia sebagai suami, juga sebagai bapak. Nggak lain, nggak bukan karena kami memiliki persamaan, yaitu sama-sama sudah berkeluarga.
Mungkin buat anak muda materi yang nggak ada habisnya adalah tentang cinta-cintaan, atau jomblo-jombloan. Kalau saya, semenjak berkeluarga, materi yang nggak ada habisnya, apalagi kalau bukan tentang keluarga, seperti : menghadapi suami, mendidik anak, dan menghadapi masalah-masalah lainnya dalam berumah tangga.
Ya, kalau mau cari buku tentang keluarga, kenapa nggak beli buku yang membahas parenting sesungguhnya aja, kenapa bukunya ini? memang si Ernest ini psikolog? atau konsultan rumah tangga?
Nggak ada alasan apa-apa sih, cuma lagi pingin membaca yang ringan dan menghibur saja. Apalagi ia membawa pengalaman tentang keluarga dengan santai ditambah bumbu komedi cerdas khas Ernest Prakasa, yang masih terbilang minim di Indonesia.
Dalam buku Setengah Jalan, ia membandingkan pergeseran skala prioritas ketika menjadi remaja vs berkeluarga, ketika berumur 20an vs 30an. Saya cuma bisa senyum-senyum saja waktu membacanya, kemudian saya suru suami baca dan responnya pun sama. Kami sama-sama beranggapan ‘bener juga nih si Ernest’.
Selain gojek-gojekan (gojek-gojekan disini bukan ojek online ya, tapi ‘becandaan’) tentang nasibnya sebagai bapak beristri 1, beranak 2, ia juga memasukan tips parenting ala Ernest, yang ringan dan tidak terkesan menggurui.
Apa rasanya jadi orang tua zaman sekarang di era YouTube? Gimana pula pendapat Ernest mengenai anak-anak zaman sekarang dan Younglex. Penasaran kan??
Salah satu kutipan dari buku Setengah Jalan tentang parenting :
“Menjadi orang tua adalah pekerjaan yang teramat rumit, tapi gue percaya Tuhan menyiapkan penuntun yang kuat di hati kita masing-masing, yakni hati nurani”.
Pencapaian Karir
Memulai karir-nya sebagai stand up comedian, kini membawa Ernest ke berbagai bidang, seperti menjadi aktor dan sutradara.
Dalam perjalanan karirnya, ia pun sempat membintangi film Rudy Habibie, dimana ia bermain bersama Reza Rahardian dan Chelsea Islan. Kebayang nggak apa kata Ernest Prakarsa tentang bulu kaki Reza Rahardian? dan beningnya Chelsea Islan? hehe.
Bagaimana pula Cek Toko Sebelah bisa sukses meraih berbagai macam penghargaan. Tentunya itu sebuah perjalanan panjang yang dilaluinya bersama dengan tim. Semuanya tertulis di buku Setengah Jalan.
Saya pribadi juga suka sama film Cek Toko Sebelah, ide-nya segar, menghibur dan sarat pesan moral. Terbukti dengan banyaknya penonton yang juga terinspirasi sampai-sampai nggak cukup hanya menonton sekali.
Meskipun beberapa materi yang ada dalam bukunya juga disampaikan dalam materi Stand Up Roadshow Setengah Jalan, namun belum aci (bukan Aci Resti komika loh, belum aci maksudnya belum afdol, belum sah) kalau belum beli bukunya, karena ada juga materi yang tidak di sampaikan dalam roadshow-nya.
Jadi nggak sabar nunggu karya-karyanya ko Ernest yang lain 😃
Leave a Reply