Setelah di awal tahun merilis film Keluarga Cemara dan Terlalu Tampan, April 2019 ini Visinema Picture kembali meluncurkan film Indonesia terbaru, berjudul Mantan Manten. Mantan Manten menceritakan tentang Yasnina (Atiqah Hasiholan), seorang analis keuangan yang memiliki kehidupan ideal di Jakarta. Tidak hanya karir yang sukses, tapi ia juga memiliki Surya (Arifin Putra), tunangan yang sangat mencintainya. Kehidupan Yasnina yang sempurna berputar 180 derajat ketika ia dijadikan kambing hitam atas kerugian perusahaan oleh Iskandar (Tyo Pakusadewo), atasannya yang juga adalah ayah Surya.
Dalam sekejap Yasnina kehilangan semua yang ia miliki, harta, juga karirnya di perusahaan. Namun Ardy (Martino Lio), mantan asisten Yasnina mengingatkan bahwa ia masih memiliki aset villa di Tawangmangu, Solo yang tidak disita karena belum balik nama. Aset itu lah yang menjadi satu-satunya harapan Yasnina agar bisa memulai hidup kembali di Jakarta. Namun untuk mendapatkan hak penuh atas asetnya, Yasnina diberikan syarat oleh Bude Mar (Tutie Kirana), mantan pemilik aset, untuk menjadi asistennya sebagai perias manten Jawa / dukun manten selama 3 bulan. Apakah Yasnina bisa memenuhi persyaraan tersebut dan bagaimana ia bisa bangkit dari keterpurukannya?
Review Film Mantan Manten
Waktu dapat undangan nonton film ini, saya langsung tertarik karena film-film yang diproduksi oleh Visinema Picture yang sebelumnya saya tonton memiliki ide cerita yang menarik, contohnya saja film Love for Sale, Filosofi Kopi dan Keluarga Cemara. Semakin tertarik lagi sewaktu melihat trailer dan membaca sinopsisnya. Menurut saya film ini membawa narasi baru dan ide cerita yang segar. Selalu tertarik sama film yang mengangkat kearifan lokal ditengah permasalahan manusia. Diceritakan bahwa setelah kehilangan segalanya termasuk kehidupan glamornya di Jakarta, nasib membawa Yasnina menjadi asisten dukun manten Jawa di Tawangmangu.
Membuat saya berfikir bahwa hidup bisa memberikan banyak kejutan dan membawa kita kemana pun. Langsung kepikiran kira-kira gimana ya ceritanya?? bagaimana bisa dengan menjadi dukun manten membuat Yasnina bangkit kembali dan menyelesaikan permasalahannya di Jakarta, terlebih setelah ia dikhianati dan kehilangan segalanya. Saya sendiri akhirnya berhenti menebak-nebak dan membiarkan saja film ini mengejutkan saya.
Film ini moral story-nya dapet banget, dari awal sudah menampilkan Yasnina sebagai figur perempuan independen dan kuat, apalagi saat ia ‘jatuh bertubi-tubi’ dan tidak menyerah.
“Saya akan hadapi dengan apa yang saya punya. Saya nggak akan lari” -.
Yasnina
Tidak hanya kuat di dramanya, tentang pengkhianatan dan keiklasan, tapi juga sarat budaya. Di pertengahan scene, banyak menyuguhkan tentang budaya Jawa, khususnya tentang adat pernikahan Jawa dan segala filosofinya, rasanya pingin pulang kampung, hehe. Eksplorasi budayanya bikin belajar lagi bahwa ditengah kemajuan dunia, kesederhanaan harus tetap terjaga dan adat budaya merupakan sesuatu yang diperjuangkan agar terlestari. Nggak pernah terbayang ada film yang mengangkat tentang ‘Paes’, apalagi ketika bisa melebur dengan drama yang terjadi di tengah kehidupan manusia. Ini yang membuat film Mantan Manten beda dan menarik untuk ditonton. Bonusnya ada scene kocaknya Dodit Mulyanto sebagai Darto pula. 🙂
Atiqah Hasiholan dan Arifin putra aktingnya luar biasa, tapi saya lebih suka chemistry yang dibangun antara karakter Yasmina (Atiqah Hasiholan) dan Bude Mar (Tutie Kirana), mereka aktingnya luar biasa. OST-nya pun keren, kalau nggak salah judulnya “Ikat Aku di Tulang Belikatmu”, apalagi pas ini menjadi backsound scene terakhir, aku terharuuu, Yasmina move on-nya keren banget deh.
“Cerita orang itu beda-beda. Jangan memakai pengalaman satu orang untuk membandingkan dengan diri sendiri. Kalau kamu terus membandingkan, nanti jadi susah bersyukurnya”
Bude Marjanti.
Pokoknya jangan sampai nggak nonton film baru Atiqah Hasiholan ini yaa, apalagi buat kalian yang susah move on, hehehe Yasnina akan ngajarin kalian cara move on yang berkelas. hihi..
Press Conference Mantan Manten
Sekalian aja ya ceritain waktu presconnya. Konsep presconnya dibikin seperti kami mau menghadiri pernikahan, mulai dari registrasi sampai panggung utama yang dibuat seperti pelaminan. Seru lah. Kirain unveiling momentnya bakal dibuat macam ijab kabul atau mungkin ada unsur-unsur tradisi Jawa, hehe ternyata nggak sampai situ, tapi keren. Salut sama EO-nya.
Besok, 4 April 2019, Film Mantan Manten sudah bisa disaksikan di bioskop yaaa..
Visinema Pictures bekerja sama dengan JD.ID dan Kaskus mempersembahkan sebuah kisah cinta karya Farishad Latjuba, dari produser “Keluarga Cemara” (Anggia Kharisma) dan “Love for Sale” (Kori Adyaning).
- Sutradara : Farishad Latjuba
- Penulis Skenario : Farishad Latjuba & Jenny Jusuf
- Produser Eksekutif : Angga Dwimas Sasongko
- Produser : Anggia Kharisma & Kori Adyaning
- Pemeran : Atiqah Hasiholan, Tutie Kirana, Arifin Putra, Tyo Pakusadewo, Marthino Lio, Oxcel, Dodit Mulyanto, Ria Irawan, Arswendi Nasution, Jenny Zhang, Aimee Saras
Kalian bisa lihat di Instagram @mantan.manten dan @visinemaid
Leave a Reply