Kalau saya bisa kembali kecil lagi (maksudnya umurnya yang kembali muda lagi, badan sih dari dulu udah kecil kek Hobbit, hehe *nyaku), hal pertama yang ingin saya lakukan adalah main ke Kidzania, hehehe. Dari pertama kali hadirnya Kidzania di Pacific Place, Jakarta, tahun 2007, saya sudah langsung terpesona dengan konsep taman bermain yang sangat edutainment ini. Rasanya belum pernah saya temukan taman bermain anak dan keluarga yang seperti ini sebelumnya.
Zaman dulu sih saya sudah senang sekali kalau orang tua saya mengajak main mandi bola di mall dekat rumah. Jangankan mandi bola, bahkan diajak main ke kids corner di restoran cepat saji saja rasanya saya dan adek-adek sudah senang banget, apalagi ke Kidzania, pasti. Sayangnya, zaman dulu belum ada tempat bermain anak dan keluarga yang se-unik dan se-menarik ini.
Jauh sebelum saya menikah dan punya anak, sebelum saya akan mengajak anak saya bermain ke Kidzania, waktu SMA saya pernah bermain ke Kidzania, hehehe, ya kira-kira 10 atau 9 tahun yang lalu. Kalau nggak salah umur saya saat itu 16 tahun, diambang batas banget pokoknya. Meskipun permainan di Kidzania diperuntukan oleh anak-anak berusia 2-16 tahun, tapi saya tengsin dan minder juga untuk terjun langsung ke permainannya, mengingat badan saya sudah lebih besar ketimbang anak-anak lainnya. Jadi sebenarnya, saat itu saya lagi diminta tolong oleh tante saya buat jagain 5 keponakan saya yang masih pada SD (jadi babysitter nih ceritanya).
Rasanya nggak mungkin kan kalau saya berdoa tahajud minta sama Allah supaya saya kembali kecil lagi biar bisa bermain ke Kidzania. Mau gimana lagi, Kidzania baru ada ketika saya berumur 16 tahun, yah masa umur berjalan mundur, emang-nya film The Curious Case of Benjamin Button. Meskipun sudah habis kesempatan saya bermain sebagai anak-anak, tapi saat itu saya berfikir kalau suatu saat nanti ingin sekali mengajak anak saya bermain ke sana, pasti, tapi entah kapan. Kemudian tibalah saat ini.
Lalu, mengapa harus mengajak anak bermain ke Kidzania??
Konsep Permainan yang Edutainment
Berbeda dengan konsep taman bermain yang telah ada sebelumnya, Kidzania hadir mengusung konsep city of kids yang sarat nilai edutainment (edukasi dan entertainment). Anak-anak tidak hanya bermain, tapi juga sambil belajar dengan cara yang menyenangkan.
Layaknya sebuah kota yang diperuntukan untuk anak-anak, di Kidzania anak-anak bisa memainkan peran atau profesi layaknya orang dewasa. Sedikitnya menyajikan lebih dari 110 profesi global di 70 establishment yang bisa dimainkan oleh anak – anak usia 2 hingga 16 tahun. Konsep ini pun didukung dengan alat-alat dan atribut yang meyakinkan, seperti orang dewasa yang sedang bekerja sesuai dengan profesinya masing-masing.
Contohnya saja profesi pilot, selain tersedia atribut seorang pilot, anak-anak juga dapat merasakan simulasi bagaimana jika berada dalam pesawat. Dulu saya sempat mencoba menjadi koki, dan memasak makanan sendiri dengan peralatan masak yang menyenangkan. Ada juga profesi dokter dan pemain teater, disini anak-anak dapat memilih menjadi dokter atau pasien, kemudian kita juga bisa dengan santai menjadi penonton teater.
Itu dulu, sekitar 9 tahun yang lalu, pastinya sekarang sudah semakin banyak penyempurnaan. Banyak profesi baru yang bisa anak-anak kita coba di Kidzania, seperti designer interior (9 tahun lalu belum ada), dan ada 110 profesi global yang tidak bisa saya sebutkan disini satu per satu.
Replika sebuah kota yang mengagumkan
Pengunjung disuguhkan dan dibuat terkagum-kagum dengan pemandangan kota yang seperti sungguhan dengan skala anak-anak. Secara detail Kidzania mempersembahkan city of kids, mulai dari jalanannya, kendaraannya, bangunan-bangunannya seperti rumah sakit, teater, tempat makan hingga tempat-tempat dan atribut lainnya yang tidak kita bayangkan sebelumnya.
Jadi, nggak perlu ke Belanda dulu kan untuk melihat sebuah replika kota yang mengagumkan?? Selain itu, meskipun replika, beberapa alat dan atribut di Kidzania pun tidak kehilangan nilai guna alias dapat digunakan, bukan hanya sebagai hiasan saja. Beberapa alat memiliki fungsi tersendiri yang dapat digunakan oleh anak-anak untuk mendukung permainan simulasi profesi.
Para orang tua dapat terlibat langsung bermain bersama anak
Kabar gembira buat para orang tua, kini kita bukan hanya menemani atau mengawasi anak dari arena luar permainan. Sejak April 2017 lalu, Kidzania Jakarta kembali mengadakan progam Parent’s Experience. Dalam Parent’s Experience, orang tua maupun pendamping dewasa bisa bermain bersama anak – anak di 56 establishment pilihan. Waaaaa, dream come true banget nih buat saya, hehehe.
Kembali diadakannya Parent’s Experience berangkat dari banyaknya permintaan orang tua agar bisa ikut bermain di Kidzania. Program ini juga memberikan kesempatan agar para orang tua bisa lebih memiliki quality time bersama anak – anaknya. “ Aktivitas bersama ini diyakini bisa memperkuat ikatan antara orangtua dengan anak dan menjembatani jarak diantara keduanya“, ujar Dada Sabra Sathilla, Marcomm Manager Kidzania.
Progam Parent’s Experience ini hanya bisa diikuti setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Untuk harga tiket masuknya sendiri cukup terjangkau. Memasuki Holiday Season yang akan dimulai pada 17 Juni s/d 9 Juli 2017, tiket Parent’s Experience menjadi IDR 250.000 selama masa Holiday season. Sedangkan untuk non holiday season harga parents experience adalah IDR 150.000 saat weekdays, dan IDR 200.000 saat weekend.
Untuk buibu yang berdomisili di luar kota, kalau sedang berlibur ke Jakara bersama keluarga jangan lupa masukan Kidzania di list tempat yang ingin kunjungi di Jakarta. Sebagai tempat wisata keluarga, Pastinya akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bukan hanya untuk anak-anak tapi juga para orang tua.
Kidzania buka pada hari dan jam berikut :
- sesi 1 : 09.00 – 14.00
- Sesi 2 : 15.00 – 20.00
Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi :
• Facebook : KIDZANIA JAKARTA
• Twitter : @kidzaniajakarta
• Instagram : @kidzaniajakarta
• Website : Jakarta.kidzania.com
Atau datang langsung ke :
Pacific Place Mall Jakarta lantai 6, SCBD Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan.
Leave a Reply